Minggu, 16 September 2012

proses pembuatan gerabah banyumulek lombok


proses pembuatan gerabah banyumulek lombok

PROSES PEMBUATAN GERABAH DI DESA BANYUMULEK  KECAMATAN KEDIRI, KABUPATEN LOMBOK BARAT, NTB, INDONESIA.
Pada dasarnya proses pembuatan gerabah desa banyumulek adalah terbagi menjadi 4(empat) kelompok yaitu:
1.persiapan
Ada dua hal yang harus di persiapkan dalam proses pembuatan gerabah desa banyumulek yaitu:
1.bahan baku.
Bahan baku utama dari gerabah desa banyumulek adalah:
a.tanah  liat.
    
Untuk mendapatkan bahan baku berupa tanah liat, biasanya masyarakat banyumulek pergi ke daerah pegunugan di sebelah selatan pelabuhan lembar,tepatnya di desa lendang andus kecamatan lembar.jarak antara desa banyumulek dengan lokasi  pengambilan tanah liat  adalah kurang lebih 9KM. dan biasanya untuk menuju ke lokasi tersebut, kami menggunakan jasa angkutan mobil open cup yang ada di desa banyumulek.
Di tempat lokasi pengambilan tanah liat, kami masyarakat banyumulek membayar kepada pemilik lokasi tanah tersebut persatu open cup adalah Rp 10.000, sedangkan ongkos transport kami membayarnya Rp 60.000, jadi biaya bersih satu mobil open cup adalah Rp 70.000.
b.pasir halus.
Untuk mendapatkan bahan baku berupa pasir halus masyarakat banyumulek mengambilnya dari pingiran kali atau sungai (kali babak), yang melintas tidak jauh dari desa banyumulek,kira-kira 300 sampai 400 meter dari desa banyumulek.
Setelah kedua bahan baku ini tersedia, barulah kedua bahan baku ini di jemur di terik sinar matahari kira-kira 2 sampai 3 hari tergantung kondisi cuaca, agar mempercepat proses pengeringan tanah masyarakat banyumulek melebur tanah liat dengan palu atau sejenisnya.bahkan masyarakat banyumulek memampaatkan jasa mobil atau truk yang lalu lalang di jalan,karna biasa masyarakat banyumulek menjemur tanah liat di jalan-jalan kecil di desa banyumulek.
Kemudian setelah merasa cukup kering,lalu tanah liat tersebut di masukkan ke suatu wadah yang sudah di isi air,dan sambil memasukkan tanah di dalam air, dan di tunggu beberapa menit,kemudian tanahnya di saring agar batu-batu kecil yang menempel pada tanah liat terpisah dengan tanah liat tersebut,dan proses ini kami sebut dengan perendaman tanah dan penyaringan atau disebut dengan sistim basah.dan biasanya kami biarkan didalam wadah tersebut selama 2 sampai 3 hari.sambil menunggu tanah liat di rendam masyarakat banyumulek menyaring pasir halus yang telah kami ambil dari sungai kalibabak untuk mencampur tanah liat dengan pasir halus.
Proses perendaman tanah liat ini memakan waktu kurang lebih dari dua sampai tiga hari agar tanah liat tersebut betul-betul hancur lalu setelah dua sampai tiga hari maka tanah liat yang telah direndam maka diangkat untuk kemudian dicampur dengan pasir halus. Dan setelah tanah dan pasir tercampur dengan rata,dan kemudian tanahnya di ulek / uli supaya tanahnya plastis dan tanahnya siap di bentuk menjadi gerabah sesuai dengan desain atau order.
2.alat-alat pembuatan gerabah (pembentukan gerabah).
Alat-alat pembuatan gerabah di desa banyumulek masih menggunakan alat-alat tradisional atau manual.adapun alat-alat tersebut adalah:
1.sepotong bambu.
2.sepotong sandal yang telah rusak.
3.batu kali yang kecil / botol kecil bekas botol obat.
4. sepotong kain dengan ukuran 30 CM .
5.alat pemutaran yang terbuat dari kayu.
6.kulit kelapa.
7. sabit bekas.
2.proses pembentukan gerabah.
Setelah tanah liat sudah siap untuk di bentuk menjadi gerabah,dan alat-alat sudah di siapkan, kemudian kita mulai pembentukan gerabah.adapun caranya adalah kita ambil segengam pasir lalu kita taburi di atas  putaran, agar tanah tidak melekat pada putaran, kemudian tanahnya kita bentuk sedikit demi sedikit sesuai dengan desain.setelah selesai pembentukan sampailah pada tahap penghalusan permukaan barang dengan sepotong bambu atau sebilah sabit bekas.kemudian di haluskan dengan batu kali atau botol bekas, sampai pori-porinya tertutup sehingga barang kelihatan halus permukaannya.
Setelah di gosok dengan batu atau botol bekas,lalu barang itu di biarkan kering selama 5 sampai 7 hari,sampai betul-betul kering dan siap untuk pembakaran.
3.pembakaran gerabah.
Setelah kita pastikan bahwa barang betul-betul kering baru kita merencanakan proses pembakaran gerabah dengan beberapa tahapan sebagai berikut:
1.persiapan pembakaran gerabah.
Sebelum kita melakukan pembakaran gerabah hal-hal yang harus di persiapkan antara lain:
1.kayu bakar.
2.serabut kulit kelapa.
3. jerami / daun bambu yang kering.
4.minyak tanah.
5.batu bata yang sudah pecah menjadi alas barang.
untuk menghasikan menghasilkan permukaan gerabah halus dan mengkilap, kita harus mengosoknya kembali dengan melumurkan  sejenis cairan yang terbuat dari tanah liat, okar, minyak solar, dan setelah di lumurkan dengan cairan tersebut baru kita gosok kembali dengan batu kali sampai merata hinga mengkilap, adapun cara kita membuat cairan untuk melumuri barang adalah sebagai berikut:
1.tanah liat kita ambil sari.
2.minyak solar.
3.okar/peref bahan pewarna.
Adapun caranya adalah setelah ketiga bahan tersebut di campur menjadi satu , lalu kita lumuri gerabah tersebut dengan kuas atau kain bekas, lalu kita tungu beberapa menit sampai agak keringan sedikit baru kita gosok dengan batu kali,setelah permukaan gerabah tersebut kita gosok dengan rata sampai menutupi permukaan gerabah  dan kemudian gosokan dengan batu itu kita ratakan dengan menggunakan sikat cuci sampai permukaan barang mengkilat.
Setelah bahan-bahannya sudah siap,dan gerabahnya  sudah di gosok maka gerabah tersebut di jemur di bawah sinar mataharai kira 4 sampai 5 jam,dan proses pembakaran gerabah sangat tergantung sekali dengan sinar matahari. Setelah cukup panas maka kita mulai menata barang di dalam tungku, sambil kita memasukkan kayu dan kulit kelapa, setelah kita merasa kayunya cukup lalu kita tutup dengan jerami atau daun bambu yang kering agar gerabahnya cepat matang, pada waktu kita menutupinya dengan jerami,kita usahakan agar permukaan yang kita tutup tidak terbuka karna kalau terbuka maka  panasnya akan keluar.dan biasanya proses pembakaran gerabah memakan waktu 3 sampai 4 jam.
Setelah matang lalu gerabahnya kita angkat, ada dua cara pewarnaan yang alami yang di pakai oleh perajin banyumulek.
1.      Pewarnaan menggunakan kulit asam, yang sebelumnya telah di masak dulu dengan air,dan setelah matang lalu airnya di ambil dan dengan air asam tersebut kita semprot permukaan gerabah,di waktu masih panas di waktu pembakaran.
2.      Pewarnaan menggunakan rumput kering,atau bekas gergaji, atau dedak,caranya dengan menggulingkan gerabahnya.yang panas di atas rumput kering atau bekas gergaji beberapa menit.
4.ORNAMEN DAN PINISHING.
Agar tampilan gerabah lebih maksimal, dan lebih menarik di lihat, maka kita tambahkan pada gerabah ornament-ornamen dan punishing agar lebih menarik. Adapun system atau cara penambahan ornament gerabahnya  sbb:
1.ornamen ukir kerik
2.ornamen temple kulit telur.
3.ornamen temple pasir pantai.
4. ornamen  temple kain / batik.
5. ornament  di jalin dengan rotan.
Dan masih banyak lagi ornamen –ornamen yang kami lakukan untuk mempercantik tampilan gerabah, tergantung dari pesanan orang yang memesan .adapun pinishingnya kami oleskan dengan aqualacquer  atau mowilex.setelah di beri ornament dan punishing ,maka gerabahnya sudah siap untuk di pasarkan



SISTEM PEMASARAN GERABAH DI DESA BANYUMULEK
System pemasaran gerabahdi desa banyumulek, biasanya masyarakat banyumulek menjualnya pada pengepul,dan pengepul inilah yang menjualnya pada distributor yang ada di desa banyumulek, dan distributor inilah yang menyalurkannya ke art shop di bali, atau biasanya ada juga yang menjualnya ke art shop –art shop terdekat,dan masih banyak masyarakat banyumulek yang menjualnya di desa atau di kota di sekitar desa banyumulek,dengan cara di pikul.
Permasalahan-permasalaahan dalam pemasaran gerabah di desa banyumulek adalah  sebagai berikut:
1.biasanya perajin menjual gerabahnya setengah jadi ,dengan harga yang sangat murah,itupun pembayarannya tidak kes, atau system di hutang.maka dengan kondisi inilah kelompok pasar seni di bangun, dengan harapan, bahwa semua perajin yang ada di desa banyumulek bias memasukkan barangnya dengan harga sedikit lebih mahal dan dengan pembayaran dengan kes atau lunas. 

2 komentar: